Tanggap Darurat
BPBD Kota Surabaya mendirikan posko pengungsian untuk korban terdampak banjir akibat luapan air sungai di kawasan Karangpilang pada Minggu (16/3/2025) dan terus berlangsung hingga Senin (17/3/2025) seiring dengan pemantauan kondisi air sungai. Posko pengungsian berlokasi di Aula Lantai 2 Panti Asuhan Muhammadiyah, Jalan Mastrip, Surabaya.
Tercatat hingga pukul 20.07 WIB, jumlah pengungsi yang berada di Panti Asuhan Muhammadiyah sebanyak 9 KK dengan total 28 jiwa dari 7 rumah yang terdampak banjir. Jumlah tersebut terdiri dari 4 orang dewasa laki-laki, 13 orang dewasa perempuan, 6 anak-anak, 2 balita, dan 3 bayi.
Kepala Bidang Darurat Logistik BPBD Kota Surabaya, Buyung Hidayat Rachman, S.STP, M.Si., juga turun langsung ke lokasi pengungsian. Berdasarkan arahannya, BPBD Kota Surabaya kemudian mendistribusikan bantuan berupa biskuit tambahan gizi sebanyak 11 kaleng untuk anak-anak, bayi, dan balita pengungsi. Pada pukul 03.00 WIB dini hari, tim juga mendistribusikan BBM padat untuk makan sahur bagi warga yang mengungsi.
BPBD menyiapkan persedian barang-barang yang diperlukan di posko pengungsian meliputi tempat tidur lipat, kasur, bantal, selimut, dan matras. BPBD juga memiliki persediaan siaga berupa peralatan komunikasi, pembangkit listrik, peralatan keselamatan air, dan kebutuhan logistik pengungsi lainnya yang siap digunakan apabila terjadi penambahan jumlah pengungsi.
BPBD Kota Surabaya akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para warga yang terdampak banjir dan tetap siaga dalam menghadapi perkembangan situasi. Koordinasi dengan berbagai pihak terkait terus dilakukan untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif dan kebutuhan para pengungsi terpenuhi selama berada di tempat pengungsian. Masyarakat yang membutuhkan bantuan terkait bencana dapat melaporkan melalui Command Center 112.